BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa sehingga membentuk
manusia yang berkualitas. Pendidikan bertujuan agar budaya yang merupakan
nilai-nilai luhur budaya bangsa dapat diwariskan dan dimiliki oleh generasi
muda. Agar tidak ketinggalan zaman, senantiasa relevan dan signifikan dengan
tuntutan hidup.
Diantara
sekian banyak budaya yang perlu diwariskan kepada generasi muda adalah bahasa,
karena bahasa merupakan alat yang sangat penting untuk berkomunikasi.
Setiap
negara mempunyai pembahasan nasional sendiri-sendiri. Biasanya bahasa itu
tersusun dari bahasa-bahasa daerah yang ada, sehingga memungkinkan adanya
penggunaan dua bahasa atau lebih dalam berkomunikasi. Masyarakat Indonesia
mengenal berbagai macam bahasa ketika masih kanak-kanak dikenal bahasa ibu
yaitu bahasa daerah, setelah masuk sekolah menengah diajarkan bahasa-bahasa asing
pada sekolah-sekolah. Dan salah satu bahasa asing yang diajarkan di sekolah
tersebut adalah bahasa Arab, terutama di sekolah-sekolah Islam dan pondok
pesantran.
Dan
dalam pembelajaran bahasa terdapat berbagai metode yang digunakan, salah
satunya adalah metode lagu. Metode lagu sangat sesuai diterapkan dalam
pembelajaran dalam bahasa Arab karena anak-anak cenderung menyukai lagu, dengan
demikian pelajaran bahasa Arab dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak
melalui lagu tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa motivasi atau minat anak
dalam belajar bahasa Arab rendah?
2. Mengapa metode lagu dapat mengatasi
hal tersebut?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui rendahnya motivasi atau minat anak dalam belajar bahasa Arab.
- Untuk memberi informasi bahwa metode lagu dapat mengatasi rendahnya minat anak dalam belajar bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Motivasi Atau
Minat Anak Dalam Belajar Bahasa Arab
Bahasa Arab sebagai bahasa yang
hidup, baik berbentuk klasik atau kuno maupun yang modern mempunyai kegunaan
yang penting dalam agama, ilmu pengetahuan dalam pembinaan dan pembentukan
kebudayaan nasional, bahkan hubungan internasional.
Mengingat pentingnya bahasa Arab,
maka perlu ditanamkan kepada generasi-generasi muda dari sejak kecil. Masa
kecil adalah masa yang ajaib, ini dapat dilihat kala anak lahir. Ia tidak
mempunyai apapun. Aktivitasnya kebanyakan hanya tidur, makan, dan menangis.
Tetapi tiga tahun kemudian, kita bisa melihatnya telah dapat melakukan berbagai
aktivitas dan telah menjadi manusia sesungguhnya. Kita juga menyaksikan
berbagai perubahan drastis pada usia prasekolah dalam sekejap mata. Dalam tiga
tahun anak telah berkembang dari bayi yang masih merangkak dan tidak dapat
berbicara sama sekali, menjadi manusia sesungguhnya yang bisa berbicara dan
bisa berjalan (Borden, 2001:13).
Pada masa inilah bimbingan orang
tua, guru dan lingkungan sekitar mempunyai peranan yang sangat penting. Kebanyakan
pada masa ini, anak sebagian besar waktunya berada di lingkungan sekolah.
Karena itulah maka pengaruh yang paling mendominasi adalah pengaruh lingkungan
sekolah. Di sini orang tua sangat berpengaruh terhadap kemajuan bahasa anak,
ibu dan juga orang lain harus memberi contoh kepada anak dengan bahasa yang
lengkap dan baik. Bahasa yang sering didengar oleh anak akan ditirunya.
Hendaknya selalu berhati-hati dengan pemakaian bahasa. Supaya anak lekas dapat
berbicara dengan baik dan benar. Pendidik (ibu, ayah, saudara-saudara yang
lain) harus sering mengajak anak berbicara (Barnadib, 1982:22).
Namun ada hal penting yang harus
diperhatikan dalam proses belajar mengajar termasuk belajar bahasa adalah anak
belajar tidak disertai stres. Awalnya, lakukan cara-cara belajar dengan
fleksibel atau melalui permainan agar menarik bagi anak. Dan salah satu teknik
yang dapat dilakukan untuk mengajarkan bahasa termasuk mengenalkan bahasa asing
adalah melalui nyanyian, karena melalui kegiatan ini anak tidak dituntut untuk
berpikir. Terkadang, bagi anak-anak yang usianya masih sangat muda,
perhatiannya sering kali beralih. Namun, meski anak belum intensif
memperhatikan nyanyian tersebut, mereka dapat mempelajarinya dengan mendengar.
Berdasarkan wacana diatas, maka
penulis tertarik untuk memperkenalkan salah satu bahasa asing yakni bahasa Arab
untuk anak-anak melaui nyanyian.
2.2 Metode Lagu
Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Rendahnya Minat Anak
Dalam Belajar Bahasa Arab
Untuk memilih dan menentukan
strategi pembelajaran bahasa Arab untuk anak, guru hendaknya terlebih dahulu
memahami dengan baik prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Arab untuk anak dan
karakteristik anak yang akan diajar. Karakteristik anak tersebut antara lain:
a) Masih belajar dan senang berbicara
tentang lingkungan mereka,
b) Senang bermain,
c) Senang mempraktekkan sesuatu yang
baru diketahui/ dipelajarinya,
d) Cenderung suka bertanya,
e) Cenderung suka mendapatkan
penghargaan,
f)
Cenderung
mau melakukan sesuatu karena dorongan dari luar,
Berdasarkan karakteristik tersebut
guru dapat memilih strategi pembelajaran bahasa Arab untuk anak yang sesuai.
Salah satu karakteristik anak adalah bahwa pengetahuan mereka masih
sangat terbatas pada lingkungan hidup mereka sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, maka materi pelajaran
sebaiknya dipilihkan hal-hal yang terkait dengan lingkungan mereka. Misalnya tentang
diri mereka sendiri, orang tua (bapak/ibu), saudara kandung, rumah dan isinya,
binatang piaraan, mainan, lingkungan sekolah, dan teman bermain.
Dalam memilih metode atau teknik pembelajaran
bahasa Arab untuk anak, guru juga perlu melihat salah satu karakteristik yang menonjol
pada anak, yaitu bahwa mereka senang bermain. Melihat karakteristik seperti itu,
maka metode yang relevan untuk pembelajaran bahasa Arab untuk anak adalah metode
bermain dengan berbagai tekniknya. Dan salah satu teknik yang sesuai adalah melalui
nyanyian, karena melalui nyanyian anak akan belajar sekaligus bermain melalui lagu-lagu
yang didendangkan/dinyanyikannya. Nyanyian merujuk kepada aktivitas membunyikan
suara dalam bentuk tertentu yang bertujuan menghasilkan nada dan melodi yang
disenangi. Ia merupakan salah satu aktivitas manusia yang bertujuan untuk menggembirakan
hati. Nyanyian boleh dilakukan dengan bantuan alat musik atau hanya dengan
secara bertepuk tangan dan sebagainya. Nyanyian memerlukan daya kreativitas
manusia dan dianggap sebagai salah satu cabang seni.
Adapun tujuan pemanfaatan lagu dalam
pembelajaran bahasa Arab antara lain untuk:
a) Menumbuhkan sensitifitas anak
terhadap bunyi, irama, dan nada dalam bahasa Arab,
b) Melatih pengucapan ungkapan
sederhana dalam bahasa Arab,
c) Melatih penggunaan kosakata bahasa Arab
yang ada dalam lagu,
d) Mengembangkan permainan dengan bunyi-bunyi
dalam bahasa Arab,
e) Mengembangkan permainan dengan
peragaan lagu yang dihapalkan,
f) Memperkenalkan ejaan, kalimat
berita, kalimat tanya dan perintah.
Disamping
itu, lagu dapat dimanfaatkan untuk tujuan:
a) Membuat kaitan antara kegiatan dan
benda/obyek melalui syair lagu,
b) Meresapkan bunyi-bunyi bahasa Arab,
c) Mengembangkan kepekaan ritme,
d) Menghapal kosakata.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih lagu untuk pembelajaran bahasa Arab bagi
anak usia prasekolah antara lain:
a) Syair atau kata-kata dalam lagu
hendaknya jelas,
b) Bahasa yang digunakan dalam lagu
tersebut tidak terlalu sulit,
c) Tema lagu dipilih yang sesuai dengan
dunia anak,
d) Lagu tidak terlalu panjang
(panjang-pendek lagu disesuaikan dengan tingkatan
atau kelas anak),
e) Lagu diupayakan memiliki
keterkaitandengan materi yang diajarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan
yang telah dijabarkan diatas, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Melalui nyanyian yang disampaikan
dengan metode bermain yaitu menyanyi
dengan
gerakan, maka anak-anak dapat dengan mudah mengenal beberapa kosakata bahasa
Arab.
2. Anak-anak memiliki minat yang tinggi
dalam mengenal bahasa Arab dengan metode lagu.
3. Isi nyanyian pendek dan bahasa
yangdigunakan mudah sehingga anak dengan
mudah mencerna dan mengucapkan kosakata
bahasa Arab.
3.2 Saran
Disarankan kepada guru atau orang
tua yang memiliki anak terutama anak usia prasekolah dalam mengenalkan bahasa
asing sebaiknya menggunakan metode yang menyenangkan seperti melalui nyanyian.
Daftar
Pustaka
·
Borden, Marian Edelman. 2001. Smart Start: TheParents
‟Complete Guide To Prescool Education. Terj. Ary.
·
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. MetodologiPengajaran Bahasa
Arab. Malang:
Misykat.
·
Patmonodewo, Soemiarti. 2003. PendidikanAnak Prasekolah. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar